Sam Morsy Kapten Ipswich Town, Menjadi Satu-satunya Kapten Liga Inggris yang Nggak Memakai Ban Kapten Pelangi

Kapten Ipswich Town, Sam Morsy. (Foto: Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images)

INGGRIS, ditsnet - Keputusan Sam Morsy, kapten Ipswich Town, untuk tidak mengenakan ban kapten pelangi dalam laga Liga Inggris akhir pekan lalu menarik perhatian publik. 

Dalam pertandingan melawan Nottingham Forest, pemain asal Mesir ini memilih mengenakan ban kapten biasa, bukan pelangi. Keputusan tersebut didasarkan pada keyakinan agamanya sebagai seorang Muslim.

Dukungan Ipswich Town pada Kampanye Rainbow Laces

Dilansir dari sport.detik.com Selasa, 3 Desember 2024. Selama periode 29 November hingga 5 Desember, Premier League merayakan pekan inklusif melalui kampanye Rainbow Laces yang digagas oleh organisasi Stonewall. 

Kampanye ini bertujuan untuk mendukung inklusivitas dan hak-hak komunitas LGBTQ+ di Inggris. Sebagai bentuk dukungan, elemen pelangi sering terlihat di lapangan, mulai dari bendera di sudut hingga ban kapten yang dikenakan oleh pemain.

Namun, meski klub-klub lain antusias mendukung kampanye ini, Ipswich Town menegaskan bahwa mereka menghormati keputusan Sam Morsy untuk tidak mengenakan ban pelangi. 

Dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Senin, Ipswich menegaskan posisi mereka dalam mendukung keragaman sembari menghormati keyakinan individu.

"Kami dengan bangga mendukung kampanye Rainbow Laces Liga Premier dan berdiri dengan komunitas LGBTQ+ dalam mempromosikan kesetaraan dan penerimaan," kata perwakilan Ipswich Town.

Inisiatif Klub Mendukung Kesetaraan

Ipswich Town juga melibatkan berbagai inisiatif selama periode kampanye ini. Salah satu langkah konkret mereka adalah kunjungan para pemain tim utama pria dan wanita ke sesi sepak bola mingguan yang diadakan oleh LGBTQ+ Foundation.

 Selain itu, Ipswich menggelar program solidaritas bersama Nottingham Forest sebelum pertandingan akhir pekan lalu.

"Sejumlah inisiatif lebih lanjut direncanakan di sekitar pertandingan kandang melawan Crystal Palace, termasuk penggunaan layar lebar stadion untuk mempromosikan pesan inklusivitas sebelum pertandingan dimulai," lanjut pernyataan klub.

Dengan langkah-langkah ini, Ipswich menegaskan komitmen mereka untuk mendukung kesetaraan dan penerimaan bagi semua kalangan.

Sikap Sam Morsy yang Tetap Dihormati

Sam Morsy, sebagai pemain yang dikenal religius, tetap pada pendiriannya untuk tidak mengenakan ban kapten pelangi. Keputusan tersebut didasarkan pada keyakinan agamanya sebagai seorang Muslim. 

Ipswich Town menegaskan bahwa mereka tidak memaksakan aturan yang bertentangan dengan keyakinan pemainnya, sekaligus menghormati prinsip kebebasan beragama.

Morsy bukanlah satu-satunya pemain Muslim yang bersikap hati-hati terhadap simbol atau kegiatan yang mungkin tidak sejalan dengan keyakinan agamanya. 

Meski demikian, sikapnya yang tetap profesional di lapangan dan komitmennya kepada klub terus dihargai oleh para penggemar dan manajemen.

Reaksi Publik terhadap Keputusan Morsy

Keputusan Morsy menimbulkan beragam reaksi di media sosial. Beberapa pihak memuji klub dan sang pemain atas penghormatan terhadap prinsip kebebasan beragama, sementara yang lain merasa bahwa sikap ini berpotensi melemahkan kampanye inklusivitas.

Namun, sebagian besar penggemar Ipswich memberikan dukungan penuh kepada kapten mereka. Banyak yang memahami bahwa keputusan tersebut adalah bentuk ekspresi keyakinan pribadi dan bukan bentuk penolakan terhadap komunitas LGBTQ+.

Pesan Toleransi dari Ipswich Town

Sikap Ipswich Town yang tetap mendukung kampanye inklusivitas tanpa memaksakan pemainnya menunjukkan contoh nyata bagaimana sebuah klub sepak bola bisa menyeimbangkan nilai-nilai keragaman dengan menghormati keyakinan individu.

Dengan tetap terlibat aktif dalam kampanye Rainbow Laces, Ipswich mengirimkan pesan bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang atau keyakinan, layak mendapatkan penghormatan dan kesempatan yang sama.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak